Lombok Barat, NTB – Upaya pencarian terhadap Alfan Ali Zahiri, seorang wisatawan asal Lombok Timur yang hilang terseret ombak di wisata/”>objek wisata Orong Bukal, Dusun Sauh, Desa Persiapan Blongas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, masih terus dilakukan.
Pencarian yang sudah memasuki hari kedua ini melibatkan tim gabungan dari TNI–Polri, Basarnas, dan masyarakat setempat.
Pencarian Intensif di Tengah Kendala Alam
Insiden tragis ini terjadi pada hari Minggu (21/9/2025) sekitar pukul 13.00 WITA. Sejak saat itu, tim gabungan telah berupaya keras untuk menemukan korban.
Pada Senin (22/9/2025), pencarian dimulai sejak pagi hari, sekitar pukul 06.00 WITA, dengan fokus pada area di sekitar lokasi kejadian.
Kronologi dan Identitas Korban
Korban, Alfan Ali Zahiri, berusia 20 tahun, diketahui berasal Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur.
Ia terseret ombak besar saat mengunjungi objek wisata Orong Bukal, yang dikenal dengan keindahan alamnya namun juga memiliki karakteristik ombak yang kuat.
Kapolsek Sekotong, Iptu I Ketut Suriarta, S.H., M.I.Kom., menyampaikan bahwa pencarian hari kedua ini difokuskan pada jalur laut.
“Kami mengerahkan tim penyelam dari Dusun Panggang, Tim SAR, serta personel TNI-Polri yang bekerja sama dengan masyarakat sekitar dan keluarga korban,” ujarnya.
“Mereka menyisir area di sekitar lokasi korban terseret, dengan harapan bisa segera menemukan korban.”
Kendala Teknis di Bawah Permukaan Laut
Meskipun upaya pencarian telah dilakukan secara maksimal, kondisi alam menjadi kendala utama. Tim penyelam yang telah menyisir hingga kedalaman 50 meter menghadapi tantangan berat.
Mereka melaporkan bahwa gelombang laut yang tinggi dan air yang keruh berlumpur membuat jarak pandang sangat terbatas.
“Tim penyelam kami telah melakukan berbagai upaya, menyisir karang-karang hingga ke dasar laut,” jelas Iptu I Ketut Suriarta.
“Namun, kendala gelombang tinggi dan air keruh di dasar laut membuat tim tidak bisa melihat dengan jelas adanya tanda-tanda keberadaan korban,” imbuhnya.
Setelah kurang lebih sembilan jam melakukan pencarian di jalur laut, tim penyelam terpaksa mengakhiri operasi pada pukul 17.30 WITA karena kondisi yang tidak memungkinkan.
Respons Keluarga dan Langkah Selanjutnya
Pihak keluarga korban menunjukkan sikap tabah dan bersabar menghadapi musibah ini. Mereka tetap berharap dan menunggu proses pencarian dilanjutkan.
“Pihak keluarga sangat bersabar dan akan menunggu proses pencarian selanjutnya,” kata Iptu I Ketut Suriarta. “Kami akan terus berkoordinasi dengan Tim SAR untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil besok,” imbuhnya.
Rencananya, pencarian akan dilanjutkan pada hari Selasa (23/9/2025), dengan strategi yang lebih matang.
Seluruh kegiatan pencarian pada hari ini berjalan dengan aman dan lancar, meskipun hasilnya belum membuahkan hasil. Koordinasi yang baik antara tim gabungan dan masyarakat menjadi kunci dalam operasi kemanusiaan ini.
Pentingnya Kewaspadaan di Objek Wisata Pantai
Iptu I Ketut Suriarta mengimbau masyarakat untuk selalu mematuhi peringatan dan rambu-rambu yang ada di lokasi wisata.
“Kami mengimbau kepada seluruh wisatawan agar selalu berhati-hati, terutama saat berada di area dengan karakteristik ombak yang kuat,” tuturnya.
Menurutnya, Keselamatan harus menjadi prioritas utama, dan jangan pernah mengabaikan peringatan dari petugas atau masyarakat setempat.
Pencarian akan terus dilakukan hingga korban ditemukan, dengan harapan bisa segera memberikan kepastian kepada keluarga yang menunggu.