Sumbawa Besar, NTB–Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional terus digencarkan di Kabupaten Sumbawa pada kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal III dan Penanaman Jagung di Lahan sosial/”>Perhutanan Sosial, pada hari Rabu, 9 Juli 2025 pukul 14.00 WITA. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari program nasional dalam mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kemandirian petani lokal.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat Forkopimda dan 50 orang tamu undangan lainnya. Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, doa bersama yang dipimpin oleh AIPDA M. Hendry Sugito, A.Md.Kep., dilanjutkan dengan sambutan dari Wakapolres Sumbawa.
Kapolres Sumbawa AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi, S.H.,S.I.K.,M.A.P, melalui Wakapolres Sumbawa KOMPOL Ricky Yuhanda, S.E., S.I.K., M.M., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergitas antara Polri dan masyarakat dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam mewujudkan ketahanan nasional dan semangat nasionalisme melalui kemandirian di bidang pangan.
“Jagung bukan hanya sebagai bahan pangan utama, tetapi juga berperan penting sebagai sumber protein dan bahan baku pakan ternak. Polri berkomitmen penuh mendukung setiap kebijakan pemerintah, termasuk dalam menjaga ketersediaan pangan nasional,” ujar Wakapolres.
Terkait penanaman di lahan perhutanan sosial, Wakapolres menambahkan bahwa meskipun terdapat tantangan pada beberapa lokasi, kegiatan tetap berjalan dengan penyesuaian lokasi secara strategis. Berdasarkan data, terdapat 60 lokasi dengan total luas 70.760 hektar lahan perhutanan sosial yang tersebar di enam KPH di wilayah Sumbawa.
Sementara itu, Asisten II Setda Sumbawa, Lalu Sudarmadji Kartawijaya, ST, mewakili Bupati Sumbawa, menyampaikan apresiasi atas kontribusi Polri dan seluruh stakeholder dalam mendukung sektor pertanian. Ia menegaskan bahwa Sumbawa memiliki potensi besar dalam produksi jagung dan optimis dapat mencapai target produksi hingga 800.000 ton. Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk terus mendukung program nasional ini melalui pembangunan infrastruktur pertanian, termasuk rencana pembangunan Bendungan Kerekeh dan peningkatan jaringan irigasi.
Dalam sambutannya, pemerintah daerah juga mengingatkan agar penanaman di lahan perhutanan sosial memperhatikan aspek topografi, terutama tidak dilakukan di lokasi dengan kemiringan lebih dari 50% guna mencegah risiko bencana seperti banjir dan erosi.
Acara penanaman jagung serentak ini dilaksanakan secara simbolis, dilanjutkan dengan foto bersama dan sesi via Zoom Meeting untuk memperluas partisipasi. Seluruh rangkaian kegiatan berakhir pada pukul 15.00 WITA dalam suasana aman, tertib, dan lancar.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada pangan impor serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Kolaborasi lintas sektor, dukungan logistik, dan pendampingan teknis akan terus diperkuat agar program ketahanan pangan nasional berjalan optimal hingga masa panen dan pasca-panen. (MA)