Binkam

Gerabah Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Bullying di SD Negeri 3 Bengkel

×

Gerabah Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Bullying di SD Negeri 3 Bengkel

Sebarkan artikel ini
Gerabah di SD Negeri 3 Bengkel Cegah Bullying, Narkoba, dan Alkohol di Kalangan Pelajar

Labuapi, 13 November 2024 – Pada Rabu, 13 November 2024, SD Negeri 3 Bengkel di Kecamatan Labuapi, Lombok Barat, NTB, menjadi tuan rumah acara sosialisasi Gerabah (Gerakan Anti Bullying, Narkoba, dan Alkohol) yang diinisiasi oleh Forkompincam Labuapi.

Kegiatan ini bertujuan untuk menanggulangi berbagai permasalahan yang sering terjadi di kalangan pelajar, seperti bullying, penyalahgunaan narkoba, dan alkohol.

Acara tersebut berlangsung dengan sukses, dimulai pukul 09.00 WITA dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk pihak Kepolisian, TNI, serta kepala sekolah dan pengawas pendidikan.

Kegiatan yang Melibatkan Banyak Pihak

Sosialisasi ini dilaksanakan oleh Kapolsek Labuapi, Ipda I Nyoman Rudi Santosa, yang didampingi oleh Forkompincam Labuapi, Kepala Desa Bengkel, Bhabinkamtibmas Desa Bengkel, dan Babinsa Desa Bengkel.

Hadir pula Kepala Sekolah SD Negeri 3 Bengkel, pengawas sekolah, serta Kasi Trantib Kecamatan Labuapi. Dalam kesempatan ini, para peserta, yang terdiri dari siswa-siswi kelas IV hingga VI, mendapatkan pemahaman tentang pentingnya menjaga diri dari pengaruh buruk seperti bullying, narkoba, dan alkohol.

Menurut Ipda I Nyoman Rudi Santosa, kegiatan ini merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi para siswa.

“Kami ingin mengedukasi anak-anak tentang bahaya bullying, narkoba, dan alkohol sejak dini, karena mereka adalah generasi penerus yang harus dilindungi dari ancaman-ancaman tersebut,” ujarnya.

Meningkatkan Kesadaran tentang Bahaya Narkoba dan Bullying

Salah satu fokus utama dari kegiatan sosialisasi ini adalah memberikan pemahaman mengenai bahaya narkoba dan bullying, yang merupakan masalah serius yang kerap terjadi di kalangan pelajar.

Dalam sesi penyuluhan, Bhabinkamtibmas Desa Bengkel menjelaskan bagaimana narkoba dapat merusak masa depan anak-anak, serta memberikan dampak jangka panjang bagi kesehatan fisik dan mental mereka.

Di sisi lain, materi mengenai bullying juga disampaikan oleh pihak terkait. Para narasumber mengajak para siswa untuk lebih peduli terhadap teman-teman mereka dan menghindari tindakan bullying, baik secara fisik maupun verbal.

Diharapkan, melalui pemahaman ini, para siswa dapat saling menjaga dan membangun lingkungan sekolah yang inklusif dan penuh kasih sayang.

Peran Forkompincam Labuapi dalam Menanggulangi Masalah Sosial di Sekolah

Forkompincam Labuapi, yang terdiri dari berbagai instansi terkait seperti Kepolisian, TNI, dan Pemerintah Desa, memainkan peran vital dalam upaya pencegahan masalah sosial di lingkungan sekolah.

Selain memberikan sosialisasi, mereka juga berkomitmen untuk terus berkoordinasi dan melakukan pemantauan secara berkala untuk memastikan bahwa pesan-pesan yang disampaikan dalam kegiatan ini dapat diterima dan diterapkan oleh para siswa.

Kepala Desa Bengkel turut menegaskan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai positif kepada generasi muda.

“Kami ingin agar anak-anak di Desa Bengkel tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, yang dapat menghadapi tantangan di masa depan tanpa terjerumus dalam hal-hal negatif,” ujar Kepala Desa Bengkel.

Sukses dengan Kondisi Aman dan Tertib

Selama kegiatan berlangsung, suasana tetap kondusif dan tertib, yang menandakan keseriusan semua pihak dalam mengedukasi dan melindungi anak-anak. Para peserta, termasuk siswa dan guru, terlihat antusias dalam mengikuti setiap sesi yang disampaikan.

Hal ini membuktikan bahwa pentingnya kolaborasi antara pihak sekolah, pemerintah, dan aparat keamanan dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan, narkoba, dan alkohol.

Ke depan, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara rutin, untuk menjangkau lebih banyak pelajar di wilayah Kecamatan Labuapi.

Dengan demikian, Gerabah tidak hanya menjadi sekadar gerakan sosial, tetapi juga gerakan nyata yang dapat mengubah perilaku dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya yang mengintai generasi muda.

Kegiatan sosialisasi Gerabah di SD Negeri 3 Bengkel merupakan langkah penting dalam mengedukasi siswa tentang bahaya bullying, narkoba, dan alkohol.

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Kapolsek Labuapi, Kepala Desa Bengkel, serta Forkompincam Labuapi, diharapkan gerakan ini dapat terus berkembang dan membawa dampak positif bagi masa depan generasi muda di Lombok Barat.

Kegiatan yang berlangsung aman dan tertib ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran bersama dalam menjaga lingkungan sekolah yang aman dan sehat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ratusan Personel Polres Bima Kota Menangis di Malam 17-an, Ikuti Self Healing Training and Emotional Cleansing Kota Bima, NTB (17 Agustus 2025) – Ada suasana berbeda di Polres Bima Kota pada momen malam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Ratusan personel Polres Bima Kota bersama Bhayangkari larut dalam keharuan hingga meneteskan air mata saat mengikuti kegiatan Self Healing Training and Emotional Cleansing yang digelar di Lapangan Olahraga Tatag Trawang Tungga, Sabtu (16/8/2025) malam. Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 20.00 hingga 23.00 Wita tersebut dihadiri lebih dari 600 peserta, terdiri dari personel Polres Bima Kota, Bhayangkari, Pejabat Utama, serta tamu undangan penting, antara lain Wakil Wali Kota Bima, Ketua DPRD Kota Bima, Kepala Rutan, dan sejumlah pejabat daerah lainnya. Kapolres Bima Kota AKBP Didik Putra Kuncoro, S.I.K., M.Si. dalam sambutannya menegaskan pentingnya memaknai kemerdekaan tidak hanya secara fisik, tetapi juga pada aspek mental dan spiritual. “Kita sudah merdeka 80 tahun, tapi jika masih ada jiwa yang terkungkung, artinya secara personal belum merdeka. Mengelola hati butuh soft skills agar kita tidak hanya menjaga fisik, tetapi juga kesehatan mental yang bersumber dari kecerdasan hati,” ujar Kapolres. Sebagai bentuk nyata, Kapolres menghadirkan motivator nasional sekaligus peraih rekor MURI, Dr. Ketut Abid Halimi, S.Pd.I., M.Pd., C.Ht., C.Ps., yang juga Direktur Pusat Training dan Motivasi Thanks Institute Indonesia. Dalam materinya, Dr. Ketut memperkenalkan metode senam otak, senam hati, dan hipnoterapi untuk membantu peserta membersihkan emosi negatif (Emotional Cleansing). “Senam otak bertujuan meningkatkan suplai oksigen ke otak agar lebih fokus dan inovatif dalam bekerja. Sementara senam hati memberikan ketenangan dalam menghadapi masalah serta membentuk jiwa yang merdeka dan bahagia,” jelas Dr. Ketut. Suasana menjadi penuh haru ketika sesi puncak Emotional Cleansing berlangsung. Banyak peserta, termasuk personel Polres, Bhayangkari, hingga pejabat yang hadir, tidak kuasa menahan air mata saat merasakan pelepasan beban emosional yang selama ini mereka pendam. Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofyan, yang mengikuti acara hingga selesai, mengaku sangat terkesan dengan kegiatan tersebut. “Terima kasih Pak Kapolres, terima kasih Pak Motivator, ilmunya sangat bermanfaat untuk kami. Saya merasa lebih lega dan bahagia,” ungkapnya dengan penuh haru. Kegiatan Self Healing Training and Emotional Cleansing ini menjadi yang pertama kali digelar di jajaran Polda NTB, sekaligus menandai cara baru Polres Bima Kota memperingati kemerdekaan dengan refleksi batin, pembebasan jiwa, dan penguatan mental personel agar lebih siap menghadapi tantangan tugas ke depan.
Binkam

Kota Bima, NTB (17 Agustus 2025) – Ada…